Tadarus Cinta Ilahi
Cinta sejati. Sebab itu, berujung pada kematian. Pesan inilah yang mengalir deras dalam sejumlah karya sastra religius diabad pertengahan: Romeo dan Juliet dan Layla Majnun yang lahir dari rahim tradisi literasi kristen dan islam. Kedua kisah haru biru itu menyatukan Cinta (amor) dan kematian (horor) Cinta jenis inilah yang diyakini para Sufi dalam tradisi mistik Islam sebagai Al-majna al-ilahiyah; wadah Ketuhanan
KematianKematian acapkali kita percakapkan sebagai negativitas kehidupan dan kedirian. yang pertama kematian ada sebagai ketiadaan hidup. dan kedua kematian merupakan ketiadaan diri. Kematian adalah "misterium" yakni sebuah realitas yang tak tercakapkan dan mutlak terdiamkan..sebab itu adalah urusan Tuhan.. dalam doktrim kerohanian islam kematian dilukiskan sebagai "pintu" dan jalan "pulang" menuju ketitik asal."al mautu baabun, wa kullun naasu daakhiluhu..". itulah sebabnya dalam literasi Nusantara, kematian disebut juga "berpulang" karena itu, pada intinya setiap orang yang berhasil pulang selalu tiba dimana ia berangkat...begitulah Allah menyingkapnya dengan sebuah aksara qalam..."Inna lillahi wa inna ilaihi rajiuun" ....sebab itu karena Cinta Tuhan, kita hadir di maya ini, dan karena Cinta, Tuhan memberi Kita aksara dalam bentuk qalam-qalam cintaNya agar kita tidak tersesak kembali KepadaNya kelak. dan karena Cinta, Tuhan mematikan kita untuk kembali perjumpa denganNya dalam pelukan RinduNya... sampai kita dititah "Wahai hambaku yang tenang kembalilah kepada TuhanMu dengan penuh keridhoan,,maka masuklah kedalam bagian dari hambaku yang tidak tersesat pulang dan masuklah ke dalam pintu surgaku...